Pages - Menu

Selasa, 26 November 2013

TEKNIK PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN




  •      Tujuan Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Menurut Moh Nazir . Ph. D dalam bukunya METODE PENELITIAN.  Laporan hasil penelitian di susun bertujuan untuk :
Pertama : sebagai media komunikasi antara peneliti dengan pembaca ataupun antara peneliti dengan badan – badan yang akan menggunakan hasil pennelitian tersebut.
Kedua : sebagai penyampaian pengalaman peneliti dalam meneliti dan hassil – hasilnya kepada masyarakat.
  •       Pengertian Laporan Hasil Penelitian
Makna laporan (dari kata latin , reporto)adalah “ membawa kembali , menyampaikan ,atau mengorbankan ‘.
Laporan hasil penelitian termasuk laporan ilmiah bersifat akademis yang secara formal di tujukan bagi pembaca tertentu dan terbatas dalam lingkungan akademis, harus tetap menjaga nilai-nilai komunikatif, yakni enak di baca, mudah di fahami, dan objektif.
  •      Ruang Lingkup Laporan Hasil Penelitian
Format dan sistematika penulisan.
Tujuan dan manfaat penyusunan laporan .
Pembaca yangmenjadi sasaran untuk membaca laporan
Etika kepenulisan
Dimensi tujuan
Dimensi sarana
Dimensi aksi atau politik
  •      Langkah Penyusunan Laporan
  •         Bagian awal
Halaman judul
Halaman pendahuluan
Halaman daftar isi
Halaman daftar table (jika ada)
Halaman daftar gambar (jika ada)
Halaman lempiran (jika ada)
  •      Bagian Inti
Interpretasi / diskusi Kesimpulan dan Saran – Saran hasil Metodolagi hipotesis (jika belum di cakup pada pasal sebelumnya) penelaahan kepustakaan termasuk perusumusan hipotesis (jika tidak di sediakan tersendiri,
  •        Bagian Akhir
Daftar pustaka
Lampiran-lampiran (jika ada),

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH



Pemasaran merupakan sebuah system kegiatan-kegiatan bisnis yang di desain guna merencanakan, menetapkan harga dan mendistribusi barang-barang dan jasa-jasa yang memenuhi kebutuhan kepada para pelanggan ini dan para pelanggan ini dan para pelanggan potensial. (Stanton: 1984; 7)
1.      Cara memasarkan naskah karya tulis ilmiah
1)      Mengerti dan memahami 3 unsur pemasaran, yaitu: promosi, distribusi, dan penjualan.
2)      Penulis perlu mengetahui pola pemasaran, dilihat dari unsur utama, kita dapat menggolongkan pada pemasaran penerbit ke dalam tiga golongan besar, yaitu:
a.       Golongan pertama adalah penerbit yang mempercayakan pendistribusian dan penjualannya kepada distributor tunggal.
b.      Golongan kedua adalah penerbit yang mendistribusikan naskah karya tulis ilmiahnya kebeberapa distributor/grosir, toko buku, dan penjual ritel lainnya.
c.       Golongan ketiga adalah penerbit yang sama sekali tidak mengendalikan toko buku.
3)      Mencari informasi
a.       Mencari informasi mengenai pola pemasaran dan tempat pemasarannya.
b.      Mengetahui situasi dan kondisi pada lingkungan sekitar dalam pendistribusian karyanya.
c.       Mengetahui seluk-beluk pemasaran naskah dapat menghindari dari kemungkinan konflik antara penulis dengan penerbit, terutama dalam hal perhitungan royalti dan cetak ulang.
2.      Teknik menembus publikasi ilmiah
1)      Tulisan yang dibuat sesuai dengan bidang penulis
2)      Bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah popular (mudah dipahami) dan tidak berbelit-belit
3)      Tulisan harus sistematis
4)      Mencantumkan semua persyaratan dengan baik dan benar
5)      Mencari informasi agar mengetahui/mengenal siapa dan bagaimana karakter sebuah media
3.      Contoh surat pengantar
Surat pengantar merupakan sebuah surat yang dikirim bersama dengan naskah yang akan diajukan kepada penerbit yang berisi identitas penulis dan disertai dengan tujuan penulis.
Jangan sampai lupa, dalam surat pengantar kepada redaksi lampirankan riwayat hidup singkat (curriculum vitae) kita.
4.      Harga maha lkarya tulis ilmiah
Karya tulis memiliki peran yang penting dalam menaikkan angka kredit dalam pengembangan profesi jabatan guru. Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh seorang guru dan merupakan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat atau jabatan guru (Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Guru, Jakarta: 2005)
            Karya tulis ilmiah dapat mendapatkan pengakuan dalam bentuk angka kredit terdiri atas beberapa jenis diantaranya:
a.       Karya tulis hasil penelitian, survei, dan evaluasi. Jika dipublikasikan secara nasional kreditnya sebesar 12,5, sedangkan diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh Depdikbud kreditnya sebesar 6,0
b.      Karya tulis berupa tinjauan dalam bidang pendidikan, penilaian, dan bidang lainnya. Jika dipublikasikan bentuk buku dan diedarkan secara nasional dihargai 8,0, dan jika dimuat dalam majalah imiah dihargai 4,0
c.       Makalah berupa tinjauan atau tulisan ilmiah, tulisan sendiri dalam bidang pendidikan, pengajaran, bimbingan, penilaian, dan sejenisnya. Jika di publikasikan dihargai 3,5
d.      Tulisan ilmiah popular dalam media masa seperti surat kabar, majalah dan yang sejenisnya, setiap sekali terbit dihargai 2,5
e.       Penyampaian makalah dalam bentuk prasaran pada pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya, diskusi panel, dan yang sejenisnya dihargai 2,5
f.       Buku pelajaran atau modul, setiap buku yang bertaraf nasional dihargai 5,0 dan yang bertaraf provinsi 3,0
g.      Diktat pelajaran, setiap diktat dihargai 1,0

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL JURNAL ILMIAH




Artikel itu merupakan istilah umum bagi setiap majalah, pendapat itu memang tidak salah karena masyarakat Eropa dan Amerika pada tahun 1950-an dulu menyebut setiap tulisan di media massa cetak itu adalah sebagai artikel: tidak peduli apakah tulisan itu berbentuk feature atau yang lain. Semuanya disebut artikel, selama tulisan itu dimaksudkan untuk dimuat dalam media massa cetak.
    Namun, artikel saja dengan artikel jurnal ilmiah berbeda, menulis artikel jurnal ilmiah berbeda dengan menulis di media cetak yang populer, seperti Koran atau majalah. Perbedaan ini berkaitan dengan gaya dan sistematika penulisan.
“apa sebenarnya yang harus kita lakukan ketika akan memulai menulis artikel jurnal ilmiah?”
Pengertian artikel jurnal ilmiah
Kata artikel jurnal ilmiah didefinisikan sebagai suatu karangan faktual tentang suatu masalah secara lengkap, untuk dimuat di jurnal ilmiah (bukan majalah, Koran, dan tabloid) dan mentaati gaya selingkung jurnal ilmiah dengan tujuan untuk menyampaikan gejala dan fakta, dengan metode mengkaji fakta, objek atau gejala secara objektif.
    Setiap jurnal seharusnya memiliki gaya yang dianut secara konsisten. Gaya ini biasa dinamai dengan gaya selingkung (inhouse style), yang menjadi salah satu perinci kepribadian dan jati diri suatu jurnal(Rifai, 1995).
A.  Tujuan penulisan artikel jurnal ilmiah
Menulis suatu jurnal ilmiah diharapkan mampu memberi manfaat bagi penulis maupun pembacanya, diantaranya sebagai berikut:
  1.     Wahana diskusi dan sosialisasi gagasan, Sebagai seorang yang intelektual, seorang penulis adalah orang yang selalu resah atas berbagai hal yang dibaca, dilihat, didengar, bahkan yang dialaminya sendiri.
  2.      Kontribusi pemikiran dalam rangka mencari solusi suatu permasalahan, Bagi penulis, menulis artikel di jurnal dalam rangka menyumbangkan kontribusi pemikirannya untuk mencari solusi suatu masalah yang dihadapi suatu masyarakat atau bangsa.
B. Ruang lingkup artikel jurnal ilmiah

Ruang lingkup atau dapat disebut dengan jenis-jenis artikel menurut tingkat kesulitan yang dihadapi diantaranya:
  1.     Artikel praktis, lebih banyak bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan suatu hal.
  2.      Artikel ringan, sering ditemukan pada rublik anak-anak remaja, wanita, dan keluarga. Artikel jenis ini lebih banyak mengangkat topik bahasan yang sederhana.
C. Langkah penyusunan artikel jurnal ilmiah

Seorang calon penulis harus mampu menulis artikel di jurnal ilmiah dengan prosedur teknis yang standar dan lazim.
  1.       Perencanaan penulisan naskah, Artikel ilmiah adalah representasi hasil pemikiran penulis atau suatu objek kajian kepada pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah.
  2.        Sistematika penyusunan artikel jurnal ilmiah
  •        Judul
Judul artikel hendaknya mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas pilihan kata-kata harus tepat, mengandung unsur-unsur utama masalah, jelas, dan setelah di susun dalam bentuk judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca.
  •      Nama penulis
  •        Tetap menulis semua penulis tetap dicantumkan
  •       Mencantumkan nama penulis utama saja disertai tambahan dkk
  •       Abstrak dan kata kunci
  •          Abstrak dan kata kunci harus selalu ada dalam setiap artikel yang ditulis untuk dimuat dalam jurnal, kata kunci hendaknya disertai dangan 3-5 kata kunci.
  •      Pendahuluan
Di bagian ini diuraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi permasalahan yang akan dibahas
  •      Bagian inti
Isi bagian ini sangat bervariasi, lazimnyaberisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang diberikan.
  •      Penutup
Penutup biasanya diisi dengan simpulan atau penegasan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Sebagian penulis menyertakan saran-saran atau pendirian alternatif.
Langkah penyusunan artikel jurnal ilmiah
  •      Pengembangan gagasan
Gagasan  yang dikemukakan dalam jurnal adalah gagasan berfikir ilmiah. Gagasan itu dapat berupa hasil berfikir konseptual tentang topik tertentu dalam suatu bidang ilmu.
  •      Perencanaan penulisan naskah
  •      Perencanaan isi artikel
  •       Perencanaan format dan teknik penulisan
  •        Perencanaan bahasa
  •      Pengembangan paragraf
Pada hakekatnya adalah suatu bentuk pengungkap satu gagasan dasar dan satuan bentuk pengungkap yang berstruktur dalam karya tulis.
  •         Finalisasi

RESENSI BUKU



RESENSI BUKU (REVIEW BOOK)
A. Pengertian resensi buku
  1. Dari segi bahasa
Resensi berasal dari bahasa Belanda “Recentie” yang berarti wawasan. Wawasan yang dimaksud adalah wawasan akan baik atau buruknya suatu karya.
2.  Kamus besar bahasa Indonesia
Resensi berarti pertimbangan atau pembicaraan tentang suatu karya kreatifitas, bisa berupa buku, film, pagelaran seni, musik, dan lain-lain yang sifatnya baru terbit atau launching.
3.  Kamus istilah karya tulis ilmiah
Resensi atau ulasan adalah suatu penjelasan, kupasan, komentar, interpretasi, atau kritik mengenai suatu hal, khususnya karya tulis ilmiah.
Ulasan buku (resensi buku) merupakan pertimbangan nilai dan makna buku yang dalam pembahasannya lebih dititik beratkan pada pertimbangan ilmiah yang dilengkapi dengan sejumlah argumentasi.
B.  Tujuan resensi bukuMemberikan informasi kepada khalayak tentang adanya buku yang baru terbit.
  •      Menimbang agar buku atau suatu pementasan memperoleh perhatian dari orang-orang yang  membutuhkannya.
  •       Meberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu buku atau pementasan sehingga penilaian itu diketahui khalayak.
  •        Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan ilmu pengarang (untuk buku) dan kesesuaian karekterisasi tokoh, penokohan, setting, (untuk pementasan) dengan bahan yang ditulisnya atau sajian pementasan.
  •       Menghargai keunggulan dari suatu penulisan buku/ penyajian pentas.
  •       Mengungkap kelemahan/ suatu penulisan dan sistem penulisan/ alur pementasan.
  •      Memberikan pujian atau kritikan yang konstruktif terhadap bobot ilmiah atau nilai sastra (untuk buku fiksi) karya tulis seseorang terhadap segala unsur pementasan.
C. Ruang lingkup resensi buku
  1. Unsur-unsur resensi
  •      Estetika perwajahan karya yang sedang diresensi.
  •      Latar belakang penulisan dan pengalaman penulis.
  •       Tema dan judul dikaitkan dengan minat pembacanya.
  •     Penyajian dan sistematika karya yang sedang diresensi.
  •     Deskripsi teknis buka atau karya yang sedang diresensi.
  •      Jenis buku atau karya yang sedang diresensi.
  •      Keunggulan buku atau karya yang sedang diresensi.
  •      Kelemahan buku atau karya yang sedang diresensi.
2.  Metode menulis resensi
  •      Metode klasik
Metode klasik yaitu metode dimana penulis resensi mempertimbangkan bobot suatu karya yang dihadapinya. Diukur dengan standar yang ditentukan oleh kekuatan dan kebiasaan dalam bidang khusus, dimana karya itu diturunkan. Tempat karya tersebut, mewarnai tinjauan resensi dan inilah yang membedakan antara metode resensi klasik dengan metode resensi lainnya.
  •        Metode laporan
Metode laporan adalah metode menulis resensi yang bersifat deskriptif atau penggambaran. Penulis memberikan gambaran tentang isi dari suatu karya (buku, seni, musik, dll). Isi dalam karya-karya tersebut dilukiskan termasuk pementasannya, programnya, serta mengutarakan pendapat kita sebagai penulis resensi melalui perincian yang dipilih atau diabaikan.  
  •        Metode panoramik
Metode panoramik, yaitu metode resensi dengan pandangan kita sebagai penulisnya yang bersifat bersejarah. Bersamaan dengan memberikan pertimbangan terhadap suatu karya, penulis membanding-bandingkan dengan seluruh rentetan sejarah atau yang pernah terjadi sebelumnya. Misalnya, berkaitan dengan karya-karya terdahulu yang berkategori sama (buku-buku yang sama), pagelaran-pagelaran yang sama atau musik dari ruang atau kelas yang sama tingkatnya.
  •     Metode impresionistik
Metode impresionistik, yaitu metode resensi dengan konsepsi “petualangan jiwa terhadap karya agung”. Penulis resensi yang berbakat impresionistik, mengandalkan, pertimbangannya terhadap suatu karya (buku, pagelaran, lukisan, musik, film, dll). Dengan melihatnya dari sudut pengaruhnya yang membuat diri penulis menjadi insan yang sensitif. Mutu kritik demikian tergantung pada penilaian subjektif pribadi kita penulisnya.
D. Prinsip resensi
Bahasa yang digunakan harus jelas, tegas, tajam,dan akurat. Selain itu juga, bahasa yang digunakan harus efektif, lengkap strukturnya, dan benar tata tulisnya.
Pilihan kata yang digunakan harus baik, tepat, dan tidak konotatif.
Format dan isi resensi harus disesuaikan dengan kompetensi, minat dan motivasi pembaca.
Objektif, seimbang, dan proporsional dalam menyampaikan timbangan terhadap buku atau hasil karya.

E. Langkah-langkah membuat resensi buku
  •      Peresensi harus bersikap objektif terhadap sesuatu yang akan diresensi dan menanggalkan  sepenuhnya sikap subjektifitas.
  •       Peresensi mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan diresensi.
  •      Peresensi harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi.
  •         Peresensi harus mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jelas dan terarah pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulkan kesalah tafsiran antara resentator dengan penulis tersebut.
  •        Peresensi harus mengungkapkan data berupa bagian atau unsur-unsur yang diresensi secara jelas dan lengkap agar dapat dengan mudah dihubung-hubungkan antara keduanya oleh pembaca.
  •        Peresensi harus menghindari interpretasi yang keliru terhadap bahan yang diresensi yaitu dengan cara mengetahui dengan jelas tujuan dan arah penulis/ penyaji karya tersebut.
F. Dasar-dasar menulis resensi buku
  •         Memahami atau menangkap tujuan (maksud) pengarang dengan karya yang dibuatnya.
  •        Memiliki tujuan dalam membuat resensi buku.
  •          Harus mengenal atau mengetahui selera dan tingkat pemahaman dari para pembaca.
  •     Mempunyai pengetahuan dan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai tolak ukur ketika mengemukakan keunggulan dan kelemahan buku.
Jadilah pengamat buku sekaligus kolektor buku.