Pages - Menu

Minggu, 10 November 2013

contoh makalah penelitian



BAB I

METODOLOGI PENELITIAN 


1.1 Pengertian Metodologi Penelitian 

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah atau cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode sebagai alat untuk mencapai tujuan. 

Metode yang berkaitan dengan penulisan Laporan Penelitian dapat diartikan sebagai cara kerja untuk menuliskan laporan penelitian. Dalam hal ini metode akan dikaji dari sisi penulisan laporan penelitian karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi. 

Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian. 



1.2 Pokok-pokok Bahasan yang Ada di Metode Penelitian 

a. Rancangan penelitian 

Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi untuk mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu kepada hipotesis yang akan diuji. 

b. Populasi dan sampel 

Istilah populasi dan sampel digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian terutama dalam penelitian eksperimental. Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah (a) identifikasi dan batasan batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel serta (c) besarnya sampel. 

c. Instrumen penelitian 

Instrumen penelitian dapat diambil dari instrumen yang sudah baku, atau instrumen yang sudah baku tetapi diadaptasi, dan instrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Jika instrumen penelitian diambil dari instrumen yang sudah baku, maka jabaran variabelnya tidak perlu dipaparkan lagi. Namun, apabila peneliti mengadaptasi instrumen baku atau mengembangkan instrumen sendiri, peneliti perlu memaparkan proses dan hasil validasi instrumen. 

d. Pengumpulan data 

Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data. (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data. (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang, dan hal lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian. 

e. Analisis data 

Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi kepada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, hal pokok yang diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya bukan kecanggihannya. Disamping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal, pembahasannya tidak perlu dilakukan secara penjang lebar. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan, uraian tentang analisis perlu diberikan secara lebih rinci. 








BAB II

CARA MENGUTIP DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN


2.1 Pengertian Kutipan 

Kutipan merupakan gagasan, ide, atau pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan dapat diambil berasal dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. 

2.2 Cara Merujuk 

a. Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung, misalnya Diah Ayu Puspita menjadi Puspita, Diah Ayu. 

b. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis. Jika penulisnya lebih dari dua orang, disebutkan penulis pertama dan diikuti dengan dkk, misalnya Rais, Mohammad Amin, dkk. 

c. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran 

d. Untuk karya terjemahan, dicantumkan nama penulis aslinya. 

e. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya 

2.2.1 Cara Merujuk Kutipan Langsung 

a). Kutipan Kurang dari 40 Kata 

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis,tahun, dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman didalam kurung. 

Contoh: 

Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. 



b). Kutipan 40 Kata atau Lebih 

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis. 

Contoh : 

Taufik (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut. 

Gerak manipulatif adalah ketrampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain menangkap bola, menendang bola, dan melempar bola. …. 

c). Kutipan yang Sebagian Dihilangkan 

Ada dua cara yang dapat dilakaukan untuk menulis kutipan yang sebagian dihilangkan, yaitu: 

1. Apabila mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka diganti dengan tiga titik. 

Contoh : 

“semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah … diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru….” (Manan, 1995:278). 

2. Apabila ada kalimat yang dibuang, maka diganti dengan empat titik. 

Contoh : 

“ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain…. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar”( Asim, 1995:315). 





2.2.2 Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung 

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. 

Contoh : 

a) Nama penulis disebut dalam teks: 

Salimin (2007:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. 

b) Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya: 

Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13). 

2.3 Daftar Rujukan 

Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bahan bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan, sedangkan bahan yang dikutip secara langsung atau tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam Daftar Rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan meliputi: 

1. Nama penulis ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal (disingkat), dan nama tengah (disingkat) tanpa gelar akademik. 

2. Tahun penerbitan. 

3. Judul, termasuk anak judul (subjudul) dicetak miring. 

4. Kota tempat penerbitan. 

5. Nama penerbit. 

2.3.1 Macam-macam Daftar Rujukan 

a) Rujukan dari Buku 

Seorang penulis dengan satu buku . 

Contoh: 

Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi bangsa. Malang. FPIPS IKIP Malang. 

Seorang penulis dengan banyak buku 

Contoh: 

Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues 1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the state. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse. 



b) Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya) atau Bunga Rampai. 

Contoh : 

Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Billingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger.Aminuddin (Ed.). 1990.Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. 

NB: 

*Eds= Editornya lebih dari satu 

*Ed= editornya hanya satu orang 



c) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal 

Cara penulisannya, yaitu: 

Judul ditulis dengan huruf tegak, nama jurnal ditulis dengan huruf miring, tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), nomor halaman dari artikel tsb. 

Contoh: 

Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan pengadopsian Inovasi. Forum penelitian, 1(1): 33-47. 



d) Rujukan dari Makalah 

Makalah biasanya disajikan dalam Seminar, Lokakarya dll. Nama Penulis ditulis paling depan, tahun. Judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam..”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, tanggal, bulan. 

Contoh: 

a. Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang, 12 Juli. 



b. Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September. 



e) Rujukan dari Arikel dalam Majalah atau Koran 

Nama Koran ditulis di bagian awal. Tahun, Tanggal, dan bulan ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halman. 

Contoh: 

Gardener, H. 1981. Do Babies Sing Universal Song? Psychology Today, hlm. 70−76.Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesir dan interface:Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4):46−48. 

f) Rujukan dari Koran Tanpa Penulis 

Contoh: 

Jawa Pos. 22 April, 1955. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3. 







g) Rujukan Berupa Karya Terjemahan 

Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa Tahun. 

Contoh: 

Ary, D., Jacobs, L.C., & Razavieh, A. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional. 













BAB. III

TINJAUAN PUSTAKA DALAM PROPOSAL PENELITIAN



3.1 Fungsi Tinjauan Pustaka

a. Konstruksi teoritik sebagai dasar pedoman atau pegangan.

b. Konstruksi teoritik sebagai tolak ukur

c. Konstruksi teoritik sebagai sumber hipotesis.

d. Konstruksi teoritik sebagai sumber metode penelitian.

e. Menggali permasalahan penelitian.

3.2 Cara Menulis Tinjauan Pustaka

a. Menguraikan secara jelas kajian pustaka yang memunculkan gagasan dan mendasari penelitian.

b. Uraikan pula mengenai pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji.

c. Pemecahan masalah yang pernah dilakukan.

d. Mengkaji teori (induksi & deduksi).

e. Membangun hipotesis & metode melalui analisis dan sintesis .

3.3 Kiat Penulisan Tinjauan Pustaka

a. Fakta disusun dari yang paling penting, atau sebaliknya.

b. Buat analisis dan sintesis, sehingga menghasilkan simpulan.

c. Kemudian kemukakan kelemahan/ kekurangan.

d. Bangun alternatif pemecahan masalah.

e. Jelaskan alasannya.

f. Buat hipotesis dan/atau tujuan.

BAB IV

KESANTUNAN BAGIAN PENUTUP



Pada bab terakhir atau bagian penutup dari laporan ilmiah dimuat dua hal pokok yaitu kesimpulan dan saran. 

4.1 Kesimpulan 

Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan penelitian terikat secara substan dengan temuan temuan penelitian yang mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil analisis yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab III. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yanga ada di dalam bab III. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara. 

4.2 Saran 

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya telah spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga pemerintah ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar