1.1
Pengertian Metodologi Penelitian
Metode
berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah atau
cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Metode
yang berkaitan dengan penulisan Laporan Penelitian dapat diartikan sebagai cara
kerja untuk menuliskan laporan penelitian. Dalam hal ini metode akan dikaji
dari sisi penulisan laporan penelitian karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan
disertasi.
Metodologi
penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang
digunakan dalam kegiatan penelitian.
1.2
Pokok-pokok Bahasan yang Ada di Metode Penelitian
a.
Rancangan penelitian
Rancangan
penelitian diartikan sebagai strategi untuk mengatur latar penelitian agar
peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan
tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental rancangan penelitian yang
dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan
variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel
terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu
mengacu kepada hipotesis yang akan diuji.
b.
Populasi dan sampel
Istilah
populasi dan sampel digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel
sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah
seluruh anggota populasi akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian
terutama dalam penelitian eksperimental. Penjelasan yang akurat tentang
karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara
pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang
dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan
populasinya secara cermat. Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan
sampel adalah (a) identifikasi dan batasan batasan tentang populasi atau subjek
penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel serta (c) besarnya
sampel.
c.
Instrumen penelitian
Instrumen
penelitian dapat diambil dari instrumen yang sudah baku, atau instrumen yang
sudah baku tetapi diadaptasi, dan instrumen yang dikembangkan sendiri oleh
peneliti. Jika instrumen penelitian diambil dari instrumen yang sudah baku,
maka jabaran variabelnya tidak perlu dipaparkan lagi. Namun, apabila peneliti
mengadaptasi instrumen baku atau mengembangkan instrumen sendiri, peneliti
perlu memaparkan proses dan hasil validasi instrumen.
d.
Pengumpulan data
Bagian ini
menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data. (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses
pengumpulan data. (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data. Jika peneliti
menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan
cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses
mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang, dan hal lain yang
sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses
pelaksanaan penelitian.
e.
Analisis data
Pemilihan
jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan
tetap berorientasi kepada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak
diuji. Oleh karena itu, hal pokok yang diperhatikan dalam analisis data adalah
ketepatan teknik analisisnya bukan kecanggihannya. Disamping penjelasan tentang
jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan alasan
pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal,
pembahasannya tidak perlu dilakukan secara penjang lebar. Sebaliknya, jika
teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan, uraian tentang
analisis perlu diberikan secara lebih rinci.
BAB II
CARA MENGUTIP DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN
2.1
Pengertian Kutipan
Kutipan
merupakan gagasan, ide, atau pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan dapat diambil berasal dari
kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain
sebagainya.
2.2 Cara
Merujuk
a.
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda
kurung, misalnya Diah Ayu Puspita menjadi Puspita, Diah Ayu.
b. Jika
ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua
penulis. Jika penulisnya lebih dari dua orang, disebutkan penulis pertama dan
diikuti dengan dkk, misalnya Rais, Mohammad Amin, dkk.
c. Jika
nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang
menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran
d. Untuk
karya terjemahan, dicantumkan nama penulis aslinya.
e. Rujukan
dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan
dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya
2.2.1 Cara
Merujuk Kutipan Langsung
a).
Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan
yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis,tahun, dan nomor
halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu
dengan tahun dan nomor halaman didalam kurung.
Contoh:
Soebronto
(1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan kemajuan belajar”.
b).
Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan
yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan,
dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh
:
Taufik
(1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
Gerak
manipulatif adalah ketrampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan,
atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain menangkap
bola, menendang bola, dan melempar bola. ….
c).
Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Ada dua
cara yang dapat dilakaukan untuk menulis kutipan yang sebagian dihilangkan,
yaitu:
1. Apabila
mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka diganti dengan
tiga titik.
Contoh
:
“semua
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah … diharapkan sudah
melaksanakan kurikulum baru….” (Manan, 1995:278).
2. Apabila
ada kalimat yang dibuang, maka diganti dengan empat titik.
Contoh
:
“ Gerak
manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan,
atau bagian tubuh lain…. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah
menangkap bola, menendang bola, dan menggambar”( Asim, 1995:315).
2.2.2 Cara
Menulis Kutipan Tidak Langsung
Kutipan
tidak langsung adalah kutipan yang disebut secara tidak langsung atau
dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu
dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau
disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor
halaman disebutkan.
Contoh
:
a) Nama
penulis disebut dalam teks:
Salimin
(2007:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat.
b) Nama
penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya:
Mahasiswa
tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin,
1990:13).
2.3 Daftar
Rujukan
Daftar
rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya
yang dikutip baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bahan bahan yang
dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan,
sedangkan bahan yang dikutip secara langsung atau tidak langsung dalam teks
harus dicantumkan dalam Daftar Rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam
daftar rujukan meliputi:
1. Nama
penulis ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal (disingkat), dan nama
tengah (disingkat) tanpa gelar akademik.
2. Tahun
penerbitan.
3. Judul,
termasuk anak judul (subjudul) dicetak miring.
4. Kota
tempat penerbitan.
5. Nama
penerbit.
2.3.1
Macam-macam Daftar Rujukan
a) Rujukan
dari Buku
Seorang
penulis dengan satu buku .
Contoh:
Dekker, N.
1992. Pancasila sebagai Ideologi bangsa. Malang. FPIPS IKIP Malang.
Seorang
penulis dengan banyak buku
Contoh:
Cornet, L.
& Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues 1985.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.Cornet, L. & Weeks, K. 1985b.
Planning Career Ladders: Lessons from the state. Atlanta, GA: Career Ladder
Clearinghouse.
b) Rujukan
dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya) atau Bunga Rampai.
Contoh
:
Letheridge,
S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Billingual Education: Teaching English as a
Second Language. New York: Praeger.Aminuddin (Ed.). 1990.Pengembangan
Penelitian Kualitatif dalam bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat
Malang dan YA3.
NB:
*Eds=
Editornya lebih dari satu
*Ed=
editornya hanya satu orang
c) Rujukan
dari Artikel dalam Jurnal
Cara
penulisannya, yaitu:
Judul
ditulis dengan huruf tegak, nama jurnal ditulis dengan huruf miring, tahun ke
berapa, nomor berapa (dalam kurung), nomor halaman dari artikel tsb.
Contoh:
Hanafi, A.
1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan pengadopsian Inovasi. Forum
penelitian, 1(1): 33-47.
d) Rujukan
dari Makalah
Makalah
biasanya disajikan dalam Seminar, Lokakarya dll. Nama Penulis ditulis paling
depan, tahun. Judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti
pernyataan “Makalah disajikan dalam..”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara,
tempat penyelenggaraan, tanggal, bulan.
Contoh:
a. Huda,
N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan
XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang, 12 Juli.
b. Karim,
Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar
Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.
e) Rujukan
dari Arikel dalam Majalah atau Koran
Nama Koran
ditulis di bagian awal. Tahun, Tanggal, dan bulan ditulis setelah nama koran,
kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti
dengan nomor halman.
Contoh:
Gardener,
H. 1981. Do Babies Sing Universal Song? Psychology Today, hlm.
70−76.Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesir dan interface:Komunikasi Data. Info
Komputer, IV (4):46−48.
f) Rujukan
dari Koran Tanpa Penulis
Contoh:
Jawa Pos.
22 April, 1955. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.
g) Rujukan
Berupa Karya Terjemahan
Nama
pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama
penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan,
ditulis dengan kata Tanpa Tahun.
Contoh:
Ary, D.,
Jacobs, L.C., & Razavieh, A. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan
oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
BAB. III
TINJAUAN PUSTAKA DALAM PROPOSAL PENELITIAN
3.1 Fungsi Tinjauan Pustaka
a. Konstruksi teoritik sebagai dasar pedoman atau pegangan.
b. Konstruksi teoritik sebagai tolak ukur
c. Konstruksi teoritik sebagai sumber hipotesis.
d. Konstruksi teoritik sebagai sumber metode penelitian.
e. Menggali permasalahan penelitian.
3.2 Cara Menulis Tinjauan Pustaka
a. Menguraikan secara jelas kajian pustaka yang memunculkan gagasan dan mendasari penelitian.
b. Uraikan pula mengenai pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji.
c. Pemecahan masalah yang pernah dilakukan.
d. Mengkaji teori (induksi & deduksi).
e. Membangun hipotesis & metode melalui analisis dan sintesis .
3.3 Kiat Penulisan Tinjauan Pustaka
a. Fakta disusun dari yang paling penting, atau sebaliknya.
b. Buat analisis dan sintesis, sehingga menghasilkan simpulan.
c. Kemudian kemukakan kelemahan/ kekurangan.
d. Bangun alternatif pemecahan masalah.
e. Jelaskan alasannya.
f. Buat hipotesis dan/atau tujuan.
BAB IV
KESANTUNAN BAGIAN PENUTUP
Pada bab
terakhir atau bagian penutup dari laporan ilmiah dimuat dua hal pokok yaitu
kesimpulan dan saran.
4.1 Kesimpulan
Isi
kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan penelitian terikat
secara substan dengan temuan temuan penelitian yang mengacu kepada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil
analisis yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab III. Tata urutannya pun
hendaknya sama dengan yanga ada di dalam bab III. Dengan demikian, konsistensi
isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh,
dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara.
4.2
Saran
Saran yang
diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan
kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya
yang bersifat rinci dan operasional. Disamping itu, saran yang diajukan
hendaknya telah spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi,
lembaga pemerintah ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar