Pages - Menu

Senin, 09 Desember 2013

contoh makalah pranata ekonomi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai kebutuhan hidup yang sangat kompleks. Untuk bisa memenuhinya, manusia melakukan kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan tersebut diwujudkan dengan mendirikan perusahaan-perusahaan yang menghasilkan berbagai produk guna memenuhi kebutuhan manusia.
Perusahaan-perusahaan yang sekarang terus berkembang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perusahaan barang dan jasa. Perusahaan jasa semakin hari semakin banyak karena memang setiap manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan akan berbagai bentuk layanan (jasa). Tetapi, tidak semua barang dan jasa yang ditawarkan itu secara otomatis mampu memenuhi kebutuhan biologis dan sosial manusia.
Karena dalam kenyataannya harus ada suatu sistem tingkah laku yang terorganisir yang memungkinkan individu untuk membuat, mengadakan, atau menyediakan setiap barang dan jasa yang dibutuhkan itu. Sistem norma atau kaidah yang mengatur tingkah laku individu dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan barang dan jasa ini disebut dengan pranata ekonomi.

B.     TUJUAN
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui apaituPeranataEkonomi.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mampu mengetahui fungsiperanataekonomi.
b.      Mampu mengetahui hubunganperanataekonomidenganperanata lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    PERANATA EKONOMI
Peranata ekonomi lahir ketika orang-orang imengadakanpertukaranbarangsecararutin, membagi-bagitugas, danmengakuiadanyatuntutandariseseorangterhadap orang lain (Horton dan Hunt, 1987).Ketikamanusiamasihhiduppadataraf yang sangatsederhana (primitive) dengancaramengumpulkanbiji-bijiandantumbuh-tumbuhan, kebutuhan akan adanya pranata ekonomi belum mendesak dan tidak penting. Tiap-tiap keluarga akan menjalankan fungsi ekonomi secara subsisten, keluarga-keluarga tersebut memproduksi sesuatu yang dikonsumsi sendiri, tidak ada pasar, sehingga tidak memerlukan penataan tentang perdagangan (pertukaranbarangdanjasa).
Pranata ekonomi menurut terminology sosiologi adalah kaidah yang mengatur masalah produksi, distribusi, pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. (DwiNarwoko, 2006)
Masalahnya berubah ketika orang-orang mulai memerlukan barang yang diproduksi oleh orang lain, para tetangga dan kerabatnya. Kebutuhan pranata yang mengatur mengenai distribusi atau pertukaran barang dan jasa mulai dirasakan. Proses pertukaran itu mulai ditata dengan kaedah-kaedah atau norma-norma tertentu yang disepakati bersama. Proses-proses itu kemudian distandarisas isehingga membentuk pola dan keajegan tertentu yang mengikat an dapat diramalkan. Lahirlah peranata ekonomi, yang menata aktivitas masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan barang-barangdan jasa-jasa yang diproduksi oleh pihak lain. Kegiatan yang diatur oleh lembaga ekonomi meliputi produksi, distribusi, dankonsumsi.
B.     ELEMEN DASAR PERANATA EKONOMI
Struktur peranata ekonomi pada dasarnya bervariasi dalam berbagai masyarakat, ada yang sederhana ada yang rumit, tergantung pada :
1.    Elemen dasar proses ekonomi yang ada, apakah gathering, produksi, distributing, atau servicing.
2.    Faktor-faktor yang menentukan struktur ekonomi, misalnya tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, dan kewiraswataan.
Kompleksitas peranata ekonomi akan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan tipe peranata ekonomi yang berlaku. Masyarakat berburu dan meramu akan memiliki kompleksitas peranata yang berbeda dari masyarakat pertanian, apalagikalaudibandingkandenganmasyarakatindustrimaju. Sistemekonomi yang berlaku, apakahsosialis, kapitalis, ataulainnya, jugamempengaruhiperanatasosial yang berlaku.
C.    SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Terkait dengan sistem ekonomi masyarakat, Horton dan Hunt (1987) menyatakan bahwa dewa sains tidak ada masyarakat yang sepenuhnya kapitalis. Masyarakat yang dikenal sebagai masyarakat kapitalis, sesungguh nya menerapkan sistem ekonomi campuran, dimana harta milik pribadi dan sistem keuntungan digabungkan dengan sejumlah campur tangan dan intervensi pemerintah.
Sistem ekonomi campuran memberikan peluang adanya inisiatif individu yang lebih besar dari pada sistem komunis dan fasis. Pada sistem komunis dan fasis, kontrol negara terhadap aktivitas ekonomi sangat dominan. Pada sistem komunis, segenap regulasi ekonomi, termasuk tingkat harga, tingkat gaji serta jenis barang yang diproduksi ditentukan oleh badan pusat perencanaan. Di negara-negarafasis, meskipun pemilikan perusahaan secara pribadi diperkenankan, tetapi keuntungan yang diperoleh lebih diutamakan untuk kepentingan negara.
Dalam perkembangan terakhir, sejak era tahun 1990-an telah ada tanda-tanda keruntuhan masyarakat ekonomi sosialis. Diterapkannya perestroika dan glasnost oleh Gorbachev di Uni Soviet serta runtuhnya tembok Berlin merupakan awal keruntuhan masyarakat sosialis dan pelan-pelan bergeser keti pemasyarakat kapitalis.
D.    FUNGSI DARI PERANATA EKONOMI
Secara umum, fungsi manifest pranata ekonomi adalah mengatur hubungan antar pelaku ekonomi dan meningkatkan produktivitas ekonomi semaksimal mungkin. Pranata ekonomi juga berfungsi untuk mengatur distribusi serta pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.
Pranata ekonomi lahir dari usaha orang yang bersifat coba-coba (trial and Error) dalam memenuhi kebutuhan mereka (menurut analisis fungsional), atau seringkali lembaga ekonomi lahir dari keberhasilan suatu kelompok memaksakan sekian banyak tugas dan kewajiban terhadap kelompok manusia lainnya (menurut analisis konflik).
Perdagangan mulai lahir ketika orang-orang menginginkan sesuatuyang diproduksi oleh tetangga mereka, lambat laun proses pertukaran disttandarisasi, diatur, dan dapat diramalkan, sehingga akhirnya dianggap perlu untuk dilembagakan. Lembaga-lembaga ekonomi lahir ketika orang-orang mulai mengadakan pertukaran barang-barang secara rutin, membagi-bagi tugas dan mengakui adanya tuntutan dari seseorang terhadap orang lain. (Horton, 1984)
Dalam kehidupan manusia di masyarakat, pranata ekonomi mempunyai beberapa fungsi berikut ini.
a)      Mengatur Produksi Barang dan Jasa
Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan pengadaan barang dan jasa yang biasa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi mencakup kegiatan untuk mempertinggi faedah barang secara langsung atau tidak langsung guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Untuk melakukan proses produksi diperlukan unsur-unsur produksi antara lain alam, tenaga kerja (manusia), modal, dan manajemen atau organisasi.
b)     Mengatur Distribusi Barang dan Jasa
Distribusi adalah proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Penyaluran barang dan jasa ini mencakup tiga pihak yang saling memengaruhi, yaitu produsen, perantara, dan konsumen.
Untuk memperlancar penyaluran barang dan jasa tersebut digunakan berbagai cara. Cara yang paling umum digunakan adalah pertukaran ekonomi (economic exchange), yaitu suatu keinginan pengalihan atau pertukaran barang dan jasa yang diatur oleh ketentuan-ketentuan dalam kebudayaan yang bersangkutan. Faktor yang terpenting dalam pertukaran barang dan jasa ini adalah adanya transaksi antara orangorang yang melakukan pertukaran. Sistem pertukaran memungkinkan orang mau menerima dan memberi barang atau jasa dengan aturan yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
Usaha penyaluran barang dan jasa tersebut secara keseluruhan diatur oleh norma-norma yang harus ditaati, baik oleh pihak produsen, perantara, maupun konsumen, sehingga ketiga pihak tersebut dapat memenuhi kebutuhankebutuhan hidupnya dalam lingkungan masyarakat.
c)      Mengatur Konsumsi Barang dan Jasa
Konsumsi adalah pemakaian barang dan jasa, baik sekaligus maupun secara berangsur-angsur oleh setiap anggota masyarakat yang mendambakan kehidupan yang layak. Kehidupan yang layak itu antara lain ditentukan oleh pemenuhan barang dan jasa dalam jumlah dan kualitas yang cukup memadai.
Hidup layak sangat tergantung pada tiga faktor, yaitu pendapatan, tersedianya barang dan jasa, serta tingkat harga barang dan jasa. Bagi konsumen, kebutuhan dan penghasilan merupakan dua masalah yang bertentangan. Kebutuhan adalah tidak terbatas, sedangkan penghasilan terbatas. Penghasilan yang terbatas dan kebutuhan yang tidak terbatas ini mengharuskan orang mengatur hidupnya secara terencana. Untuk mencapai pemenuhan kebutuhan hidup itu manusia menyesuaikan penghasilan dengan kebutuhan serta norma-norma hidup yang berlaku di masyarakat.
Fungsilatenlembagaekonomiadalah :
1)      Mengubahdankadang-kadangmerusaklingkungan, misalnyasebagaidampakdaripenggunaanteknologiuntukmeningkatkanproduktivitas.
2)      Mengubahpolapenggunaanwaktu.
Hal iniberkaitandengankecenderunganwargamasyarakatuntukmengejarefesiensidanproduktivitas.
E.     AKIBAT KEHADIRAN PERANATA EKONOMI
Kehadiran pranata ekonomi di dalam kehidupan masyarakat tidak selalu menjamin bagi terciptanya ketertiban dalam berbagai kegiatan usaha yang dilakukan antar pelaku ekonomi. Horton dan Hunt (1987) mencatat bebrapa akibat yang tidak direncanakan dari kiprah lembaga ekonomi, yaitu:
1.      Kemungkinan kehadiran pranata ekonomi merusak kebudayaan tradisional. Kebiasaan pemilik hak atas tanah, dan banyak lagi pola kehidupan yang telah mapan mengalami perubahan akibat perkembangan industry. Diperkotaan sering pula kita menyaksikan bahwa kemajuan ekonomi dan penetrasi kekuatan komersial telah menimbulkan sejumlah warga terpaksa harus tersuksesi. Digusur dari tempat tinggalnya semula dan terpaksa pindah ke tempat lain yang belum diketahui masa depannya.
2.      Kehadiran pranata ekonomi menyebabkan timbulnya (kekaburan  norma) dan alienasi (rasa keterasingan) diantara para pelaku ekonomi. Studi yang dilakukan Karl Marx, misalnya , menemukan bahwa akibat industrialisasi didalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan kaum buruh terasing dari dirinya sendiri, dari teman kerjanya, dari barang yang diproduksinya, dan terasing dari pekerjaannya.
3.      Meningkatnya kegiatan ekonomi dalam banyak hal telah menyebabkan timbulnya kerusakan lingkungan. Pencemaran dan kerusakan ekologis hutan, misalnya terjadi target pertumbuhan ekonomi.  Efek rumah  kaca dan kerusakan lapisan ozon juga sering disebut-sebut sebagai akibat negatif yang ditimbulkan dari kegiatan ekonomi yang acap berlebihan.
F.     HUBUNGAN PERANATA EKONOMI DENGAN PERANATA LAIN
Seperti halnya pranata social lainnya, keberadaan pranata ekonomi tidaklah berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dengan pranata social yang lain. Perubahan pada pranata ekonomi mempengaruhi  perubahan pada pranata social lain, baik itu pranata keluarga, politik maupun pranata agama.
Dibawah ini akan dijelaskan satu persatu mengenai hubungan antara pranata ekonomi dengan pranata social yang lain dan bagaimana perbedaannya dilingkungan masyarakat yang tradisional dan masyarakat modern.
a.       Hubungan Pranata Ekonomi dan Pranata Keluarga
Akibat dari sebuah perkawinan adalah terbentuknya sebuah pranata keluarga. Pranata keluarga mempunyai fungsi sosial dan ekonomi yag kompleks. Di antaranya adalah pengaturan ekonomi keluarga. Setiap keluarga apapun bentuknya selalu mempunyai dapur yang setiap hari harus “berasap” agar anggota keluarga dapat mempertahankan hidup. Jika fungsi ekonomi ini dikaitakan dengan kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi, maka akan banyak dijumpai pada keluarga- keluarga di pedesaan, terutama yang berlandaskan ekonomi agraris. Di pedesaan, keluarga berfungsi sebagi unit produksi, misalnya semua anggota keluarga dilibatkan dalam mengolah tanah ataupun menanam benih. Mereka juga secara bersama- sama menjual serta menikmati hasilnya, sedang pada keluarga di perkotaan tidak lagi berperan dalam kegiatan produksi bahan pangan, mereka lebih banyak bergerak dalam produksi jasa dan akan mendapatkan uang sebagai imbal jasa yang akan dipakai untuk memenuhi segala kebutuhan keluaga.
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan di laksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang sering kali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Dari situ dapat menimbulkan adanya industry-industri rumah di mana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama. Dengan kata lain, suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja.
Di dalam masyarkat tradisional, sejumlah besar kegiatan ekonomi diorganisir dan muncul dari pranata keluarga. Setiap anggota keluaega langsung siap berpartisipasi dalam kegiatan langsung siap berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Keluarga bukan saja menjadi pusat dan sumber tenaga kerja, tetapi juga menjadi pusat sumber tenaga kerja, tetapi juga menjadi media sosialisasi untuk meneruskan pengetahuan dan tehnologi yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan ekonomi. (DwiNarwoko, 2006)
Fungsi diatas jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan berkurang atau hilang sama sekali. Karena ketika masyarakat berkembang makin modern dan kompleks. Kegiatan ekonomi mulai terpisah dari keluarga. Proses-proses ekonomi mulai banyak diambil alih oleh pranata lain, misalnya oleh pranata pendidikan yang bertugas mencetak sarjana-sarjana ulung yang diperlukan untuk mengisi lowongan kerja pada perusahaan atau pabrik-pabrik modern.
Keluarga dalam masyarakat modern bukan lagi pusat dan sarana dari pranata ekonomi: bukan lagi sumber tenaga kerja dan tehnologi yang eksklusif- kendati tetap penting sebagai pranata sumber-sumber norma dari tenaga kerja. Keluarga disini menciptakan motif dasar yang diperlukan di dalam kerja manusia. Keterlibatan keluarga dalam kegiatan pranata ekonomi terasa semakin berkurang, salah satunya ialah karena industry modern memerlukan keterampilan dan keahlian yang tersepesialisasi, norma-norma baru yang impersonal, yang mana semua itu jarang dapat disosialisasikan dalam keluarga.
b.      Hubungan Pranata Ekonomi dengan pranata Pendidikan
Didalam masyarakat tradisional, pranata pendidikan umumnya berfungsi untuk menanamkan dan melestarikan norma-norma budaya non-ekonomi. Pranata pendidikan waktu itu diperlukan untuk menjadikan manusia religious dan memiliki bekal moral yang diperlukan untuk pergaulan social.
Peranan pranata pendidikan dalam kegiatan ekonomi mulai menguat ketika lembaga ini berkembang makin modern dan canggih. Kurikulum dan jenjang lembaga pendidikan yang tersusun sedemikian rupa secara sengaja dipersiapkan untuk menghasilkan tenaga kerja dan mencetak sumber daya manusia yang responsive dan kreatif dalam menciptakan tehnologi yang dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi. Pendidikan di dalam masyarakat modern acapkali juga menjadi arena latihan peran yang diperlukan oleh pranata ekonomi modern.
Proses seleksi atau rekruitmen tenaga kerja di berbagai perusahaan secara signifikan dipengaruhi oleh pranata pendidikan. Lulusan lembaga pendidikan yang berkualitas sarjana atau Cuma setingkat SLTP, misalnya tentu probabilitas dan penempatannya di dalam lembaga ekonomi akan berbeda. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar peluang mereka untuk menduduki jabatan penting di dalam lembaga social.
c.       Hubungan Pranata Ekonomi dan Pranata Politik
Jika membahas mengenai Ekonomi, pasti ada hubungannya dengan politik pemerintahan. Memang sejak wal kemunculannya, pemerintah sudah selalu berurusan dengan masalah-masalah ekonomi.
Hubungan antara pranata ekonomi dengan pranata politik bersifat timbal balik. Pranata ekonomi mempengaruhi karena menyediakan sumber-sumber daya yang penting dalam kebijaksanaan dan pengambilan keputusan dalam pranata politik. Ketersediaan sumber migas di dalam negeri, misalnya, banyak mempengaruhi para elite politik dalam menyusun berbagai program kebijaksanaan pembangunan, khususnya menyangkutnya kemampuan dana Negara.
Disisi lain, pranata politik berfungsi untuk mengatur arus dan akumulasi modal, sumber daya alam, distribusi tenaga kerja, teknologi dan pengelolaannya. Di dalam masyarakat sosialis, peran pranata politik jelas sangat menonjol karena nyaris semua kegiatan ekonomi ditentukan dan dikelola oleh Negara. Sementara itu, di dalam masyarakat kapitalis, peran pranata politik relative agak terbatas karena sebagian besar kegiatan ekonomi ditentukan oleh kekuatan pasar.
d.      Hubungan Pranata Ekonomi dengan Pranata Agama
Di dalam masyarakat tradisional, pranata agama berfungsi untuk mendorong manusia terlibat dalam peran-peran dan tingkah laku ekonomi karena agama mengurangi rasa cemas dan rasa takut. Studi yang dilakukan Malinowski di kalangan masyarakat Trobriand, misalnya menemukan bahwa masayarakat tersebut selalu mengadakan upacara-upacara ritual tertentu sebelum melaksanakan kegiatan mencari ikan di laut.
Pranata agama juga menciptakan norma-norma social yang mempengaruhi pranata ekonomi. Studi yang dilakukan Marx Weber mengenai “ etika Protestan” menemukan bahwa agama Protestan ternyata memberikan sumbangan tidak kecil bagi upaya penciptaan jiwa kewiraswastaan. Ajaran agama protestan yang menganjurkan kepada para pemeluknya agar selalu bekerja keras, tahan cobaan, dan hidup irit-menurut Weber, menjadikan mereka tidak konsumtif, tapi, selalu berusaha menginventasikan sumber dana yang dimilikinya anak bersuaha dan terus berusaha.
Di dalam masyarakat yang makin modern, peran pranata agama di dalam kegiatan ekonomi relative berkurang.pranata ekonomi umumnya menekankan pentingnya rasionalitas dan sekularisme acap menyebabkan ia harus bersilang kepentingan dengan pranata agama yang menekankan kepercayaan kepada hal-hal supranatural. Di dalam masyarakat modern, keberadaan pranata agama relative terpisah dari pranata ekonomi.
G.    CONTOH PERANATA EKONOMI DI SUATU DESA
Pranata ekonomi yang terdapat di Desa Mangunjaya sebagai penopang ekonomi masyarakat desa yaitu BUMDES (Badan Usaha Milik Desa). BUMDES hanya bergerak dibidang penyewaan perlengkapan pesta (panggung, tenda, dan kursi). Namun saat ini penyewaan perlengkapan pesta tersebut tidak berjalan lagi sebab peralatan yang dimiliki kualitasnya kurang baik dan tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.
Terdapat peminjaman uang dari PNPM tetapi hanya khusus pedagang dan tidak hanya untuk petani. MBK (Rentenir). Bantuan perkreditan untuk petani tidak ada. Bibit bantuan 5000/kg dapat 5Kg.
SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)
Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yaitu anggaran yang diperuntukkan untuk simpan dan pinjaman kepada para kaum  ibu-ibu agar kaum ibu-ibu ini dapat membantu keluarganya untuk mencapai kehidupan yang layak. Pinjaman ini diperuntukkan Rumah Tangga Miskin (RTM), maksud dari RTM ini yaitu rumah tangga yang di data oleh program masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan untuk menghidupi keluarganya, Simpan Pinjam Perempuan ini sangat bermanfaat untuk Rumah Tangga Miskin karena pinjaman ini dapat dimanfaat sepenuhnya dalam arti tidak ada pemotongan sedikitpun dan tidak mempunyai jaminan yang harus di jamin oleh Kelompok Rumah Tangga Miskin.
Salah satu program dalam kerangka pemberdayaan masyarakat untuk mengeliminasi kemiskinan yang berelasi langsung dengan perempuan adalah program ‘hibah’ revolving fund (kredit berputar) yang dikerangka-programkan sebagai Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Program simpan pinjam khusus perempuan ini memiliki visi penguatan peran perempuan dalam aktivitas pengentasan kemiskinan, khususnya untuk RTM (rumah tangga miskin) dan rumah tangga hampir miskin. Secara kualitatif, output dari SPP memiliki manfaat sebagai berikut:
1.      Pertama, mendorong peningkatan aktivitas produktif perempuan yang mampu menggerakkan sektor ekonomi mikro di pedesaan. Perempuan melalui SPP berhasil memiliki modal untuk mengembangkan usaha tanpa meninggalkan fungsi sosiologisnya sebagai ibu. Banyak anggota koperasi simpan pinjam perempuan berhasil membangun bisnis keluarga untuk menambah rasio peningkatan pendapatan keluarga. Dalam konteks keadilan gender, eksistensi SPP telah mengeluarkan perempuan stigma peran sebagai ibu rumah tangga.
2.      Kedua, meningkatkan solidaritas sosial dan ideologis antar-kelompok perempuan. Kelompok perempuan melalui aktivits koperasi simpan pinjam perempuan, juga mendapatkan materi pengembangan kompetensi sosial menjadi kader pemberdayaan masyarakat (KPM). Aktivitas koperasi simpan pinjam perempuan tidak sekadar memberikan jaminan utang dan pengembalian utang, namun juga meningkatkan ketrampilan perempuan yang bermanfaat dapat memotivasi anggota masyarakat lain untuk terlibat dalam program pemberdayaan.
3.      Ketiga, melalui SPP atau koperasi simpan pinjam perempuan, perempuan bisa belajar dan meningkatkan kompetensinya untuk bisa menjadi pemimpin komunitas. Karena dengan berkumpul dalam kelompok perempuan dalam kerangka program SPP (simpan pinjam perempuan), para perempuan bisa menjalankan peran sebagai pemimpin, yaitu sebagai pemimpin dan anggota, sehingga ada latihan skema aktivitas berorganisasi.
Program pemberdayaan masyarakat melalui penguatan peran perempuan melalui SPP  secara kualitatif berhasil meningkatkan keberdayaan perempuan dalam mengangkat RTM dari elevasi garis kemiskinan. Kegiatan simpan pinjam perempuan sendiri memiliki keseriusan untuk membantu aktivitas pengembangan ekonomi mikro pedesaan berbasis keluarga.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pranata ekonomi menurut terminology sosiologi adalah kaidah yang mengatur masalah produksi, distribusi, pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. (DwiNarwoko, 2006)
Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
ü  Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
ü  Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter.
ü  Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.
ü  Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja.
ü  Memberikan pedoman tentang cara pengupahan.
ü  Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja.
ü  Memberi identitas bagi masyarakat.
Horton dan Hunt (1987) mencatat bebrapa akibat yang tidak direncanakan dari kiprah lembaga ekonomi, yaitu:
a.       Kemungkinan kehadiran pranata ekonomi merusak kebudayaan tradisional.
b.      Kehadiran pranata ekonomi menyebabkan timbulnya (kekaburan  norma) dan alienasi (rasa keterasingan) diantara para pelaku ekonomi.
c.       Meningkatnya kegiatan ekonomi dalam banyak hal telah menyebabkan timbulnya kerusakan lingkungan.
B.     SARAN
Dalam rangka kedudukan dalam suatu pranata, diharapkan individu warga masyarakat bertindak menurut norma-norma khusus dari kedudukan khusus dalam pranata itu. Tingkah laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu disebut dengan suatu istilah ilmiah, yaitu peranan sosial (sosial role atau role saja).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar