Pada bagian-bagian terdahulu, kita sudah menyinggung masyarakat.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan masyarakat itu? Apakah mereka
membentuk sebuah sistem setelah mengadakan proses sosial atau interaksi
sosial? Mari kita pelajari dalam bab ini. Kamu tentu tidak asing lagi
dengan istilah masyarakat. Setiap hari kamu mendengar, mengucapkan,
bahkan hidup atau berkumpul dengan orang lain dalam masyarakat. Nah,
sekarang kita akan belajar mengenai kehidupan bermasyarakat.
1. Pengertian Masyarakat
Lingkungan tempat kita tinggal dan melakukan berbagai aktivitas disebut
dengan masyarakat. Apakah masyarakat hanya sebatas pada pengertian itu?
Tidak. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian masyarakat,
sebaiknya kita pahami beberapa definisi menurut pendapat para ahli
sosiologi.
a. Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individuindividu yang merupakan anggota-anggotanya.
b. Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi
ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terpecah-pecah secara ekonomis.
c. Max Weber
Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya
ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
d. Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu.
e. Mayor Polak
Masyarakat adalah wadah segenap antarhubungan sosial yang terdiri dari
banyak sekali kolektivitas serta kelompok, dan tiap-tiap kelompok
terdiri lagi atas kelompok-kelompok yang lebih kecil (subkelompok).
f. Roucek dan Warren
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki rasa dan kesadaran
bersama, di mana mereka berdiam (bertempat tinggal) dalam daerah yang
sama yang sebagian besar atau seluruh warganya memperlihatkan adanya
adat istiadat serta aktivitas yang sama pula.
g. Paul B. Horton
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang
hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan
dalam kelompok itu. Pada bagian lain Horton mengemukakan bahwa
masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya.
Dari beberapa
pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat dapat
dibedakan dalam pengertian natural dan kultural.
a. Masyarakat dalam pengertian natural adalah community yang ditandai oleh adanya persamaan tempat tinggal ( the same geographic area ). Misalnya masyarakat Sunda, masyarakat
Jawa, masyarakat Batak, dan sebagainya.
b. Masyarakat dalam pengertian kultural adalah society yang keberadaannya tidak terikat oleh the same geographic area, melainkan hasil dinamika kebudayaan peradaban manusia. Misalnya masyarakat pelajar, masyarakat petani, dan sebagainya.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut.
a. Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama. Berkumpulnya
manusia akan menimbulkan manusiamanusia baru. Sebagai akibat hidup
bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan antarmanusia.
c. Sadar bahwa mereka merupakan satu-kesatuan.
d. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terikat satu dengan
lainnya.
2. Masyarakat sebagai Suatu Sistem
Sebagai suatu sistem, individu-individu yang terdapat di dalam
masyarakat saling berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, misalnya
dengan melakukan kerja sama guna memenuhi kebutuhan hidup
masing-masing.
a. Sistem Sosial
Sistem adalah bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan
yang lainnya, sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk
tujuan tertentu. Sistem sosial itu sendiri adalah suatu sistem yang
terdiri dari elemenelemen sosial. Elemen tersebut terdiri atas
tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat
individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta
hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut
membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya
akan menentukan corak masyarakat tersebut.
b. Struktur Sosial
Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di
dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur
interaksi antarstatus dan antarperan sosial. Di dalam struktur sosial
terdapat unsurunsur sosial yang pokok, seperti kaidah-kaidah sosial,
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan
sosial. Bagaimana sebetulnya unsur-unsur sosial itu terbentuk,
berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat? Melalui
proses-proses sosial semua itu dapat dilakukan. Proses sosial itu
sendiri merupakan hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan
dalam masyarakat dengan memahami dan mematuhi norma-norma yang berlaku.
c. Masyarakat sebagai Suatu Sistem
Apabila kita mengikuti pengertian masyarakat baik secara natural maupun
kultural, maka akan tampak bahwa keberadaan kedua masyarakat itu
merupakan satu-kesatuan. Dengan demikian, kita akan tahu bahwa
unsur-unsur yang ada di dalam masyarakat yang masing-masing saling
bergantung merupakan satu-kesatuan fungsi. Adanya mekanisme yang saling
bergantung, saling fungsional, saling mendukung antara berbagai unsur
dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain itulah yang kita sebut sebagai
sistem.
Masyarakat sebagai suatu
sistem selalu mengalami dinamika yang mengikuti hukum sebab akibat
(kausal). Apabila ada perubahan pada salah satu unsur atau aspek, maka
unsur yang lain akan menerima konsekuensi atau akibatnya, baik yang
positif maupun yang negatif. Oleh karena itu, sosiologi melihat
masyarakat atau perubahan masyarakat selalu dalam kerangka sistemik,
artinya perubahan yang terjadi di salah satu aspek akan memengaruhi
faktor-faktor lain secara menyeluruh dan berjenjang.
Menurut Charles P. Loomis, masyarakat sebagai suatu sistem sosial harus terdiri atas sembilan unsur berikut ini.
1) Kepercayaan dan Pengetahuan
Unsur ini merupakan unsur yang paling penting dalam sistem sosial,
karena perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa
yang mereka yakini dan apa yang mereka ketahui tentang kebenaran, sistem
religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang pencipta alam semesta.
2) Perasaan
Unsur ini merupakan keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi
alam sekitarnya, termasuk di dalamnya sesama manusia. Perasaan terbentuk
melalui hubungan yang menghasilkan situasi kejiwaan tertentu yang
sampai pada tingkat tertentu harus dikuasai agar tidak terjadi
ketegangan jiwa yang berlebihan.
3) Tujuan
Manusia sebagai makhluk sosial dalam setiap tindakannya mempunyai
tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan adalah hasil akhir atas suatu
tindakan dan perilaku seseorang yang harus dicapai, baik melalui
perubahan maupun dengan cara mempertahankan keadaan yang sudah ada.
4) Kedudukan (Status) dan Peran ( Role )
Kedudukan (status) adalah posisi seseorang secara umum dalam
masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan
pergaulan, prestasi, hak, serta kewajibannya. Kedudukan menentukan peran
atau apa yang harus diperbuatnya bagi masyarakat sesuai dengan status
yang dimilikinya. Jadi peran ( role ) merupakan pelaksanaan hak
dan kewajiban seseorang sehubungan dengan status yang melekat padanya.
Contohnya seorang guru (status) mempunyai peranan untuk membimbing,
mengarahkan, dan memberikan atau menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa-siswanya.
5) Kaidah atau Norma
Norma adalah pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas
menurut kelompok atau masyarakat atau biasa disebut dengan peraturan
sosial. Norma sosial merupakan patokan-patokan tingkah laku yang
diwajibkan atau dibenarkan dalam situasi-situasi tertentu dan merupakan
unsur paling penting untuk meramalkan tindakan manusia dalam sistem
sosial. Norma sosial dipelajari dan dikembangkan melalui sosialisasi,
sehingga menjadi pranata-pranata sosial yang menyusun sistem itu
sendiri.
6) Tingkat atau Pangkat
Pangkat berkaitan dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam
masyarakat. Seseorang dengan pangkat tertentu berarti mempunyai proporsi
hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu pula. Pangkat diperoleh
setelah melalui penilaian terhadap perilaku seseorang yang menyangkut
pendidikan, pengalaman, keahlian, pengabdian, kesungguhan, dan ketulusan
perbuatan yang dilakukannya.
7) Kekuasaan
Kekuasaan adalah setiap kemampuan untuk memengaruhi pihak-pihak lain.
Apabila seseorang diakui oleh masyarakat sekitarnya, maka itulah yang
disebut dengan kekuasaan.
Sanksi
Sanksi adalah suatu bentuk imbalan atau balasan yang diberikan kepada seseorang atas perilakunya. Sanksi dapat berupa hadiah ( reward ) dan dapat pula berupa hukuman ( punishment
). Sanksi diberikan atau ditetapkan oleh masyarakat untuk menjaga
tingkah laku anggotanya agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
9) Fasilitas (Sarana)
Fasilitas adalah semua bentuk cara, jalan, metode, dan benda-benda yang
digunakan manusia untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri.
Dengan demikian fasilitas di sini sama dengan sumber daya material atau
kebendaan maupun sumber daya imaterial yang berupa ide atau gagasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar