Pages - Menu

Senin, 28 Oktober 2013

Pengertian Perencanaan



BEBERAPA PENGERTIAN PERENCANAAN


A. Pengertian Perencanaan
     Kata kunci untuk memahami perencanaan:
1.    (Apa?)                  Tindakan.
2.     (Bagaimana?)    Berurutan.
3.    (Kapan?)                         Yang akan dating.
4.     (Mengapa?)        Memecahkan masalah.
5.    (Untuk siapa?)    Manusia.


       
Perencanaan adalah suatu cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, perencanaan adalah terutama berorentasi kepada masa datang berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan - keputusan  kolektif  dan mengusahakan kebijakan dan progam.
Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari perencanaan adalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan ,pembuat keputusan, suatuprosedur yang formal untuk memperoleh hasil yang nyata, dalm berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.
Menurut Wilson Perencanaan adalah suatu proses lain, atau mengubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang di tuju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu.Perencanaan itu meliputi : analisis, kebijakan, rancangan. 
Ciri-ciri pokok dari perencanaan umum mencangkup serangkaian tindakan berurutan yang ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di masa datang dan semua perencanaan mencangkup suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.

Karena tindakannya berurutan, berarti ada tahapan yang dilalui, antara lain :
  1. Identifikasi persoalan
  2. Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus hingga target-target yang kuantitatif (terukur)
  3. Proyeksi keadaan di masa akan datang
  4. Pencarian dan penilaian berbagai alternatif
  5. Penyusunan rencana terpilih
  
B. Syarat-syarat Perencanaan yang Baik

-       Logis, masuk akal.
-       Realistik, nyata.
-       Sederhana.
-       Sistematik dan ilmiah.
-       Obyektif.
-       Fleksibel.
-       Manfaat.
-       Optimasi dan efisiensi

Munculnya syarat tersebut dikarenakan adanya :
-       Limitasi dan kendala
-       Motivasi dan dinamika
-       Kepentingan bersama
-       Norma-norma tertentu


C. FaKtor-faktor dasar perencanaan :
-       Sumber daya (alam, manusia, modal, teknologi)
-       Idiologi dan falsafah
-       Sasaran dan tujuan pembangunan
-       Dasar kebijakan
-       Data dan metode
-       Kodisi lingkungan, sosial, politik dan budaya



Sejarah perkembangan  Perencanaan Wilayah dan Kota


Skema priodesasi



 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw9NtUOqzevonOX1zdwM0Qmm3udfJN6MLn5nSNHIKjNinif84U1mDPaRDu18FhzcA2mqh024M4ENKPqMmTunw6rlwqIq7yL_ZQyEPFxwHNmtHvJpajGQ3j-eIWuZFtJPAZwAAEzgE8sK4/s640/1.gif







I.    Zaman Pra Yunani (Zaman Perunggu)
-       Merupakan kota-kota kerajaan (didiami kurang lebih antara 3000-5000 orang)
-       Berfungsi sebagai benteng pertahanan, pusat perdagangan bagi hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya, dan tempat pengolahan barang-barang (manufaktur), serta kesenian
-       Selalu berada di tepi sungai-sungai besar (sekaligus bermanfaat bagi pertanian, pertahanan, dan transportasi). Hal ini menjadi faktor utama pemilihan lokasi kota
-       Contoh kotanya : Babilon di Irak, Ur di turki, Kahun di Mesir

II.   Yunani
-       Munculnya wacana demokrasi (kekuasaan tidak ditangan raja)
-       Tempat-tempat persidangan demokrasi (pnyx/lapangan terbuka) mengganti istana raja sebagai pusat kota
-       Terjadi suburbanisasi karena ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran
-       Muncul seorang bernama Hippodamus, sebagai peletak dasar teoritis perencanaan fisik kota
-       Contoh kotanya : Athena di Yunani, Miletus dan Priene di Mesir, dan Thurij di Itali. Jumlah penduduknya diperkirakan antara 40.000-100.000

III.  Romawi
-       Terkenal dengan pandangan Pax Romano
-       Keberhasilan menaklukkan wilayah lain membuat Romawi membangun jalan-jalan di seluruh imperiumnya dari Inggris samapai Babilon dan dari Spanyol sampai Mesir.  Pembangunan jalan-jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar arus komunikasi dan perdagangan dari Roma dan memudahkah pasukan bergerak untuk mengamankan dan menumpas pemberontakan
-       Menjadi perencana wilayah yang pertama
-       Dibangunnya kota militer diseluruh imperium dengan maksud untuk menegakkan citra hukum dan ketertiban
-       Kaesar berlomba-lomba membuat bangunan sebagai tanda kebesaran dirinya, setiap kaesar membuat tempat pertemuan umum (forum) yang sering digunakan untuk pertemuan politik dan bisnis

IV. Abad Pertengahan,
-       Pengaruh gereja terhadap bangunan-bangunan kota
-       Munculnya tuan tanah-tuan tanah (feodalisme)
-       Penemuan bahan peledak, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk kota. Benteng-benteng dibangun jauh di luar kota dan daerah-derah penyangga

V.  Renaissance dan Boroque
-       Mulai muncul seni sehingga kota lebih artistik
-       Tokoh perancang yang terkenal anatar lain Leonardo da Vinci dan Miichelangelo

VI. Revolusi Industri
-       Ditemukanya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769
-       Produksi meningkat yang pada akhirnya muncul tempat-tempat pengolahan baru (pabrik) meningkat yang pada giliranya membuat jumlah pekerja bertambah
-       Jumlah pekerja yang bertambah memunculnya persoalan permintaan permukiman bagi pekerja di sekitar pabrik yang pada akhirnya juga memerlukan sarana penunjang lainnya
-       Pabrik-pabrik tersebut memerlukan bahan baku yang lancar dan memasarkan hasilnya ke konsumen, yang tentunya memerlukan sarana  transportasi yang cepat
-       Munculnya kapal uap dan kereta api uap (1800 an). Kota menjadi lebih terbuka dengan dibangunnya infrastruktur rel kereta api yang dapat menghubungkan ke daerah luar kota
-       Mulailah periode industrialisasi yang intensif yang ditandai kemacetan lalu-lintas, polusi udara dan air.
-       Munculnya gerakan reformasi (akhir abad ke-19), seperti munculnya undang-undang kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan standar perumahan, pengontrolan penggunaan lahan dan tinggi bangunan. Termasuk didalamnya adalah gerakan anti revolusi industri, sperti Robert Owen dengan perumahan koperasinya dan JS. Buckingham dengan membentuk masyarakat kehidupan sederhana.
-       Tak kalah juga, beberapa pendukung revolusi industri melahirkan konsep-konsep tentang kota baru. Seperti Sir Titus Salt membangun Saltair di Inggris, Keluarga Krupp mendirikan Kota Essen di Jerman, serta George Cadbury memindahkan ke Kota baru Bournville. Kesemua kota baru tersebut selain untuk pabriknya juga untuk menampung pekerjanya.
-       Komunikasi makin lancar dengan diketemukannya telegram (1876) dan radio serta televise (1925)
-       Muncul tokoh yang terkenal dengan konsep Kota Taman (kristalisasi konsep kota baru dalam mengurangi masalah kota industri), yaitu Ebenezer Howard (1896). Selain itu juga muncul Patrick Gaddes, yang menyarankan “perencnaan fisik tidak dapat meningkatkan kondisi kehidupan kota, kecuali jika diterpakan secara terpadu dengan perencanaan ekonomi dan social yang berkaitan dengan lingkungan”. Gaddes menyebutnya “urban conurbation”.

VII.   Pasca Industri
-          Eksploitasi sumberdaya alam besar-besaran, sehingga memunculkan pembangunan yang berwawasan lingkungan atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan
-          Transportasi dan komunikasi lebih cepat dan praktis
-          Urbanisasi semakin tinggi




SEJARAH Perencanaan Wilayah dan Kota DI INDONESIA


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglO7dQt22V2hzWijpZ8ZWAa3MF5DjvM7f3DD9G1l1Y0G8ntqnUW7oSehcGEdfQPom9g7BaxxoJDKt0Sl_G5DzFgY0EqAJGAt8jHyyyEHRcpDV8oe2B1tZLmh_wCVrwH1BZE3CvmRMnGcQ/s640/2.gif







Masa VOC dan Penjajahan Belanda
  • Secara teknis, perencanaan fisik di Indonesia sudah dimulai sejak masa VOC di abad ke-17 yaitu dengan telah adanya De Statuten Van 1642, yaitu ketentuan perencanaan jalan, jembatan, batas kapling, pertamanan, garis sempadan, tanggul-tanggul, air bersih dan sanitasi kota.

  • Pada masa pemerintahan Hindia Belanda terjadi 2 hal yang dapat dikatakan sebagai dasar perencanaan kota :
-       Munculnya Regeringsregelement 1854 (RR 1854), berisi sistem pemerintahan dengan penguasa tunggal di daerah residen
-       Diundangkannya Staatblad 1882 Nomor 40 yang memberikan wewenang kepada residen untuk mengadakan pengaturan lingkungan dan mendirikan bangunan di wilayah (gewent) kewenangannya

  • Sejak tahun 1905 yaitu sejak diundangkannya Decentralisatie Besluit Indische Staatblad 1905/137, maka perencanaan kota lebih eksplisit sehubungan dengan pemberian kewenangan otonomi bagi stadsgemeente (kota praja) untuk menyusun perencanaan kotanya

  • Usaha tersebut diikuti dengan munculnya kewenangan bagi kabupaten (province regentschap) untuk mengatur penataan ruang.

  • Beberapa peristiwa yang cukup berpengaruh pada masa tersebut :
-       Revolusi Industri. Memberikan pengaruh, 1) terbentuknya kota-kota administratur di pesisir untuk melayani permintaan rempah-rempah, hasil perkebunan dan mineral; 2) berpengaruh terhadap landasan konsep kota taman yang dikembangkan oleh Thomas Karsten
-       Politik kulturstelsel pada masa Van den Bosch. Menimbulkan pengaruh dengan munculnya undang-undang agraria (Agrarische Wet 1870)
-       Politik etis. Berpengaruh dengan adanya perbaikan kualitas lingkungan kampung tempat tinggal pribumi (perbaikan kampung/kampong verbeeterings).
-       Terbitnya perangkat institusi dan konstitusi.  Yang kemudian memunculkan kewenangan kota praja sebagai daerah otonom, sehingga muncul konsep pembangunan kota-kota di Jawa.




Masa PD II – Tahun 1950-an
  • Pada tahun 1948 diterbitkan peraturan perencanaan pembangunan kota sebagai peraturan pokok perencanaan fisik kota khususnya untuk kota Batavia, wilayah Kebayoran dan Pasar Minggu, Tanggerang, Bekasi, Tegal, Pekalongan, Cilacap Semarang, Selatiga, Surabaya, Malang, Padang, Palembang, Banjarmasin.
  • Muncul gagasan-gagasan tentang pembangunan kota baru, baik kota satelit seperti wilayah Candi di Semarang maupun Kabayoran Baru di Jakarta; serta kota baru mandiri seperti Palangkaraya di Kalteng dan Banjar Baru di Kalsel.
  • Pembangunan nasional pada saat itu mendapat bantuan dari negara-negara maju

Masa 1950 – 1960
  • Perkembangan penduduk kota-kota, khususnya di Jawa dan Sumatera berdampak terhadap berbagai segi, baik fisik, budaya, sosial dan politik
  • Konflik regional
  • Pembangunan nasional semakin kompleks
  • Peningkatan tenaga ahli perencanaan wilayah dan kota

Masa 1970-2000
  • Kompleksitas pembangunan nasional, regional dan lokal semakin meningkat
  • Pengaruh metode-metode dan teknologi negara maju
  • Peningkatan program transmigrasi untuk membuka lahan-lahan pertanian baru di luar Jawa
  • Pembangunan yang sentralistik
  • Industrialisasi mulai digalakkan ditandai dengan munculnya kawasan-kawasan industri
  • Munculnya UU Tata Ruang Nomor 24 tahun 1992
  • Standarisasi hirarki perencanaan dari yang umum, detail dan terperinci untuk tiap daerah tingkat I dan II

Masa Tahun 2000-an
  • Berlakunya Otonomi Daerah
  • Kabupaten dan Kota berlomba-lomba meningkatkan PAD
  • Tingginya wacana partisipasi dan pemberdayaan masyarakat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar