BEBERAPA PENGERTIAN PERENCANAAN
A. Pengertian Perencanaan
Kata kunci untuk memahami perencanaan:
1.
(Apa?) Tindakan.
2.
(Bagaimana?)
Berurutan.
3.
(Kapan?) Yang akan dating.
4.
(Mengapa?)
Memecahkan masalah.
5.
(Untuk siapa?) Manusia.
Perencanaan
adalah suatu cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi,
perencanaan adalah terutama berorentasi kepada masa datang berkembang dengan
hubungan antara tujuan dan keputusan - keputusan kolektif
dan mengusahakan kebijakan dan progam.
Beberapa
ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang langka
secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia
dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari
perencanaan adalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan
,pembuat keputusan, suatuprosedur yang formal untuk memperoleh hasil yang
nyata, dalm berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.
Menurut
Wilson Perencanaan adalah suatu proses lain, atau mengubah suatu keadaan untuk
mencapai maksud yang di tuju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di
wakili oleh perencanaan itu.Perencanaan itu meliputi : analisis, kebijakan,
rancangan.
Ciri-ciri
pokok dari perencanaan umum mencangkup serangkaian tindakan berurutan yang
ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di masa datang dan semua
perencanaan mencangkup suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan
sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.
Karena tindakannya berurutan, berarti ada tahapan yang
dilalui, antara lain :
- Identifikasi persoalan
- Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus hingga target-target yang kuantitatif (terukur)
- Proyeksi keadaan di masa akan datang
- Pencarian dan penilaian berbagai alternatif
- Penyusunan rencana terpilih
B. Syarat-syarat Perencanaan yang Baik
- Logis, masuk akal.
- Realistik, nyata.
- Sederhana.
- Sistematik dan ilmiah.
|
- Obyektif.
- Fleksibel.
- Manfaat.
- Optimasi dan efisiensi
|
Munculnya syarat tersebut dikarenakan
adanya :
- Limitasi dan kendala
- Motivasi dan dinamika
- Kepentingan bersama
- Norma-norma tertentu
C. FaKtor-faktor dasar perencanaan :
- Sumber daya (alam, manusia, modal, teknologi)
- Idiologi dan falsafah
- Sasaran dan tujuan pembangunan
- Dasar kebijakan
- Data
dan metode
- Kodisi lingkungan, sosial, politik dan budaya
Sejarah perkembangan Perencanaan Wilayah dan
Kota
Skema priodesasi
I. Zaman Pra Yunani (Zaman Perunggu)
- Merupakan kota-kota kerajaan (didiami kurang lebih antara
3000-5000 orang)
- Berfungsi sebagai benteng pertahanan, pusat perdagangan bagi
hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya, dan tempat pengolahan barang-barang (manufaktur),
serta kesenian
- Selalu berada di tepi sungai-sungai
besar (sekaligus bermanfaat bagi pertanian, pertahanan, dan transportasi). Hal
ini menjadi faktor utama pemilihan lokasi kota
- Contoh kotanya : Babilon di Irak, Ur
di turki, Kahun di Mesir
II. Yunani
- Munculnya wacana demokrasi
(kekuasaan tidak ditangan raja)
- Tempat-tempat persidangan demokrasi
(pnyx/lapangan terbuka) mengganti
istana raja sebagai pusat kota
- Terjadi suburbanisasi karena
ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran
- Muncul seorang bernama Hippodamus,
sebagai peletak dasar teoritis perencanaan fisik kota
- Contoh kotanya : Athena di Yunani,
Miletus dan Priene di Mesir, dan Thurij di Itali. Jumlah penduduknya
diperkirakan antara 40.000-100.000
III. Romawi
- Terkenal dengan pandangan Pax Romano
- Keberhasilan menaklukkan wilayah
lain membuat Romawi membangun jalan-jalan di seluruh imperiumnya dari Inggris
samapai Babilon dan dari Spanyol sampai Mesir.
Pembangunan jalan-jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar arus
komunikasi dan perdagangan dari Roma dan memudahkah pasukan bergerak untuk
mengamankan dan menumpas pemberontakan
- Menjadi perencana wilayah yang
pertama
- Dibangunnya kota militer diseluruh imperium dengan maksud
untuk menegakkan citra hukum dan ketertiban
- Kaesar berlomba-lomba membuat bangunan sebagai tanda
kebesaran dirinya, setiap kaesar membuat tempat pertemuan umum (forum) yang
sering digunakan untuk pertemuan politik dan bisnis
IV. Abad
Pertengahan,
- Pengaruh gereja terhadap
bangunan-bangunan kota
- Munculnya tuan tanah-tuan tanah (feodalisme)
- Penemuan bahan peledak, yang pada akhirnya mempengaruhi
bentuk kota. Benteng-benteng dibangun jauh di luar kota dan daerah-derah
penyangga
V. Renaissance
dan Boroque
- Mulai muncul seni sehingga kota
lebih artistik
- Tokoh perancang yang terkenal anatar
lain Leonardo da Vinci dan Miichelangelo
VI. Revolusi Industri
- Ditemukanya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769
- Produksi meningkat yang pada akhirnya muncul tempat-tempat
pengolahan baru (pabrik) meningkat yang pada giliranya membuat jumlah pekerja
bertambah
- Jumlah pekerja yang bertambah memunculnya persoalan
permintaan permukiman bagi pekerja di sekitar pabrik yang pada akhirnya juga
memerlukan sarana penunjang lainnya
- Pabrik-pabrik tersebut memerlukan bahan baku yang lancar dan
memasarkan hasilnya ke konsumen, yang tentunya memerlukan sarana transportasi yang cepat
- Munculnya kapal uap dan kereta api uap (1800 an). Kota
menjadi lebih terbuka dengan dibangunnya infrastruktur rel kereta api yang
dapat menghubungkan ke daerah luar kota
- Mulailah periode industrialisasi
yang intensif yang ditandai kemacetan lalu-lintas, polusi udara dan air.
- Munculnya gerakan reformasi (akhir
abad ke-19), seperti munculnya undang-undang kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan standar perumahan, pengontrolan penggunaan lahan dan tinggi
bangunan. Termasuk didalamnya adalah gerakan
anti revolusi industri, sperti Robert Owen dengan perumahan koperasinya dan JS.
Buckingham dengan membentuk masyarakat kehidupan sederhana.
- Tak kalah juga, beberapa pendukung
revolusi industri melahirkan konsep-konsep tentang kota baru. Seperti Sir Titus
Salt membangun Saltair di Inggris, Keluarga Krupp mendirikan Kota Essen di
Jerman, serta George Cadbury memindahkan ke Kota baru Bournville. Kesemua kota
baru tersebut selain untuk pabriknya juga untuk menampung pekerjanya.
- Komunikasi makin lancar dengan
diketemukannya telegram (1876) dan radio serta televise
(1925)
- Muncul tokoh yang terkenal dengan konsep Kota Taman
(kristalisasi konsep kota baru dalam mengurangi masalah kota industri), yaitu
Ebenezer Howard (1896). Selain itu juga muncul Patrick Gaddes, yang menyarankan
“perencnaan fisik tidak dapat meningkatkan kondisi kehidupan kota, kecuali jika
diterpakan secara terpadu dengan perencanaan ekonomi dan social yang berkaitan
dengan lingkungan”. Gaddes menyebutnya “urban conurbation”.
VII. Pasca
Industri
-
Eksploitasi
sumberdaya alam besar-besaran, sehingga memunculkan pembangunan yang berwawasan
lingkungan atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan
-
Transportasi dan komunikasi lebih
cepat dan praktis
-
Urbanisasi semakin tinggi
SEJARAH Perencanaan Wilayah dan Kota DI INDONESIA
Masa VOC dan Penjajahan Belanda
- Secara teknis, perencanaan fisik di Indonesia sudah dimulai sejak masa VOC di abad ke-17 yaitu dengan telah adanya De Statuten Van 1642, yaitu ketentuan perencanaan jalan, jembatan, batas kapling, pertamanan, garis sempadan, tanggul-tanggul, air bersih dan sanitasi kota.
- Pada masa pemerintahan Hindia Belanda terjadi 2 hal yang dapat dikatakan sebagai dasar perencanaan kota :
- Munculnya Regeringsregelement 1854
(RR 1854), berisi sistem pemerintahan dengan penguasa tunggal di daerah residen
- Diundangkannya Staatblad 1882 Nomor 40 yang memberikan
wewenang kepada residen untuk mengadakan pengaturan lingkungan dan mendirikan
bangunan di wilayah (gewent) kewenangannya
- Sejak tahun 1905 yaitu sejak diundangkannya Decentralisatie Besluit Indische Staatblad 1905/137, maka perencanaan kota lebih eksplisit sehubungan dengan pemberian kewenangan otonomi bagi stadsgemeente (kota praja) untuk menyusun perencanaan kotanya
- Usaha tersebut diikuti dengan munculnya kewenangan bagi kabupaten (province regentschap) untuk mengatur penataan ruang.
- Beberapa peristiwa yang cukup berpengaruh pada masa tersebut :
- Revolusi Industri. Memberikan
pengaruh, 1) terbentuknya kota-kota administratur di pesisir untuk melayani
permintaan rempah-rempah, hasil perkebunan dan mineral; 2) berpengaruh terhadap
landasan konsep kota taman yang dikembangkan oleh Thomas Karsten
- Politik kulturstelsel pada masa Van den Bosch. Menimbulkan
pengaruh dengan munculnya undang-undang agraria (Agrarische Wet 1870)
- Politik etis. Berpengaruh dengan
adanya perbaikan kualitas lingkungan kampung tempat tinggal pribumi (perbaikan
kampung/kampong verbeeterings).
- Terbitnya perangkat institusi dan
konstitusi. Yang kemudian memunculkan
kewenangan kota praja sebagai daerah otonom, sehingga muncul konsep pembangunan
kota-kota di Jawa.
Masa PD II – Tahun 1950-an
- Pada tahun 1948 diterbitkan peraturan perencanaan pembangunan kota sebagai peraturan pokok perencanaan fisik kota khususnya untuk kota Batavia, wilayah Kebayoran dan Pasar Minggu, Tanggerang, Bekasi, Tegal, Pekalongan, Cilacap Semarang, Selatiga, Surabaya, Malang, Padang, Palembang, Banjarmasin.
- Muncul gagasan-gagasan tentang pembangunan kota baru, baik kota satelit seperti wilayah Candi di Semarang maupun Kabayoran Baru di Jakarta; serta kota baru mandiri seperti Palangkaraya di Kalteng dan Banjar Baru di Kalsel.
- Pembangunan nasional pada saat itu mendapat bantuan dari negara-negara maju
Masa 1950 – 1960
- Perkembangan penduduk kota-kota, khususnya di Jawa dan Sumatera berdampak terhadap berbagai segi, baik fisik, budaya, sosial dan politik
- Konflik regional
- Pembangunan nasional semakin kompleks
- Peningkatan tenaga ahli perencanaan wilayah dan kota
Masa 1970-2000
- Kompleksitas pembangunan nasional, regional dan lokal semakin meningkat
- Pengaruh metode-metode dan teknologi negara maju
- Peningkatan program transmigrasi untuk membuka lahan-lahan pertanian baru di luar Jawa
- Pembangunan yang sentralistik
- Industrialisasi mulai digalakkan ditandai dengan munculnya kawasan-kawasan industri
- Munculnya UU Tata Ruang Nomor 24 tahun 1992
- Standarisasi hirarki perencanaan dari yang umum, detail dan terperinci untuk tiap daerah tingkat I dan II
Masa Tahun 2000-an
- Berlakunya Otonomi Daerah
- Kabupaten dan Kota berlomba-lomba meningkatkan PAD
- Tingginya wacana partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar